Viral

Ade Armado Bilang Alqur'an Tidak Perlu Dihafal, Ketua MUI: Itu Perintah Nabi

news.fin.co.id - 04/02/2025, 10:51 WIB

Ketua MUI Bidang Dakwah, Muhammad Cholil Nafis

fin.co.id- Ketua Majelis Ulama (MUI) bidang dakwa, KH Cholil Nafis menanggapi pernyataan kontroversi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyebutkan bahwa Alqur'an tidak perlu lagi dihafal di era sekarang.

Nafis mengatakan bahwa dalam islam, menghafal Alquan bukan saja berfungsi bagi katalog pembelajaran, tatapi juga merupakan perintah Nabi Muhammad SAW.

"Menghafal al-Qur’an itu bagi muslim bukan hanya berfungsi katalog pembelajaran, tapi dalam Islam karena perintah Nabi saw, yangg bernilai pahala untuk masuk surga," ujar Kiai Cholil Nafis, Selasa 4 Februari 2025.

Nafis mengatakan bahwa ada janji pahala besar dan keselamatan bagi penghafal al-Qur’an dari Allah.

Baca Juga

Selain itu, kata dia, menghafal Alquran menunjukan mu’jizat al-Qur’an yang sekian banyak ayatnya itu mudah dihafal sekaligus menjaga otentisitas al-Qur’an.

"Bagi pembelajar agama, khususnya tafsir maka yang hafal al-Qur’an akan lebih mudah mendalami dan memahaminya. Jadi kita yang hafal al-Qur’an selain dorongan iman juga pasti lebih mudah belajar al-Qur’an dan agama Islam," katanya sembari menyertakan ayat Alqur'an surat al-Qamar ayat 54:17.

Nafis juga menjelaskan ahwa manfaat spiritual bagi penghafal al-Qur’a yakni saat sedang menghafalkan kitab Alquran yang penuh dengan keberkahan ini.

"Hal ini dinyatakan sendiri oleh Alquran Surat al An’am ayat 92 dan 155, Surat al Anbiya ayat 50, dan Surat Shad ayat 29. Keberkahan berarti kebaikan pada sesuatu," tuturnya.

"Jika Alquran kitab yang penuh berkah, maka mereka yang menghafal Alquran akan mengunduh keberkahan itu secara terus-menerus. Keberkahan Alquran tidaklah berbentuk materi, tetapi nonmateri," pungkasnya.

Baca Juga

Sebelumnya, Ade Armando kembali mengeluarkan pernyataan kontroversinya tentang agama islam. Dia menilai bahwa alquran di era modern saat ini tidak perlu dihafal.

Ade Armando bilang, di masa Nabi para sahabat menghafal Alquran unttuk menjaga keaslian teks kitab suci.

Namun, menurutnya, saat ini Alquran sudah terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses dengan mudah melalui perangkat elektronik.

“Dulu penghafal diperlukan supaya Alquran bisa terlestarikan, karena semua orang hanya mengandalkan hafalan. Kemudian ada inovasi, seorang khalifah memutuskan untuk membukukannya agar ada standar,” ujar Ade dalam kanal YouTube Cokro TV, dikutip Senin, 3 Januari 2025.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa cetakan Alquran kini telah beredar luas dalam jumlah jutaan, sehingga kemampuan menghafal secara keseluruhan dianggapnya tidak lagi mendesak.

Sebagai gantinya, umat Islam kini dapat dengan mudah mencari ayat-ayat yang dibutuhkan hanya dengan mengetik di ponsel.

Afdal Namakule
Penulis