fin.co.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait rencana Badan Pengelola Investasi Daya Nagata Nusantara (BPI Danantara) memberikan suntikan dana kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Erick menjelaskan, menyangkut dengan kajian dan proses korporasi bakal dikerjakan oleh BPI Danantara yang memeiliki wewenang itu. Sedangkan dirinya, kata Erick, bakal mendapatkan laporan jika proses sudah usai.
“Proses kajian di mereka (BPI Danantara), baru ke saya,” kata Erick kepada Disway Group di Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.
Meski demikian, dia mengaku belum dapat memastikan, apakah dana tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan komponen pesawat atau untuk keperluan lainnya. “Kalau sudah ada kajiannya, akan saya beritahukan,” katanya.
Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) juga turut menyatakan bahwa pemberian dana ini mengikuti kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Pemegang Saham.
“Kami akan senantiasa memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” ucap manajemen yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Dia juga menambahkan, Garuda Indonesia akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. “Kami memastikan bahwa tidak ada informasi atau material yang dapat mempengaruhi Perseroan,” katanya..
Baca Juga
Diketahui, Garuda memiliki utang sebesar USD 1,4 miliar atau sekitar Rp22,9 triliun. Selain itu, Garuda juga pernah melakukan restrukturisasi utang pada Desember 2022, sesuai dengan keputusan pengadilan pada Juni 2022.
(Bianca Khairunnisa)