Ekonomi

Industri Tekstil dan Kulit Kontraksi, Kemenperin: Harga Naik Terus

news.fin.co.id - 30/05/2025, 20:54 WIB

Pusat Tekstil Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Bianca Chairunisa

fin.co.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan subsektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki (KBLI 15) mengalami kontraksi pada periode Mei 2025. Kontraksi yang dialami oleh industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki disebabkan adanya kenaikan harga yang terjadi sejak Maret 2025.

“Hal ini menyebabkan konsumen domestik menahan konsumsi barang tahan lama seperti alas kaki,” kata Menurut Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya kepada Disway Group di Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025.

Tidak hanya itu, dampak dari negosiasi tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri.

“Banyak perusahaan yang akhirnya mengambil sikap wait and see serta pembatalan investasi hingga iklim usaha lebih stabil,” kata Rizky.

Kendati begitu, Rizky juga menambahkan bahwa sejak bulan Januari sampai Mei 2025 telah terdapat 12 investasi Penanaman Modal Asing (PMA) baru dengan skala besar masuk ke Indonesia.

Dengan adanya izin investasi ini, telah terbit dengan total nilai investasi mencapai Rp8 triliun dengan total kapasitas produksi 64,6 juta pasang alas kaki serta 214,6 juta pasang komponen alas kaki.

“Masih terdapat optimisme pada sektor industri alas kaki,” tegas Rizky.

Selain itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief menambahkan, penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di AS juga turut menyebabkan pesanan alas kaki dari Indonesia menurun. Sedangkan 43 persen hasil produksi alas kaki Indonesia diekspor.

Mihardi
Penulis