fin.co.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sedang menjalani proses aksesi untuk masuk ke dalam keanggotaan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
CPTPP merupakan perjanjian perdagangan bebas multilateral yang melibatkan 12 negara, yakni Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Vietnam, dan Inggris.
Airlangga menjelaskan, bergabungnya Indonesia ke forum tersebut akan membuka peluang pasar lebih luas, terutama untuk sektor otomotif ke Meksiko. Selama ini, ekspor otomotif nasional masih dibatasi oleh aturan kuota.
“Ekspor otomotif kita ke Meksiko saat ini hanya dibatasi sekitar 70 ribu unit, padahal kapasitas kita bisa menembus lebih dari 400 ribu unit. Hambatan berupa kuota dan berbagai trade barrier inilah yang harus kita selesaikan melalui forum internasional,” jelas Airlangga dalam acara HUT RI ke-80 sekaligus peringatan HUT Kemenko Perekonomian ke-59 di Gedung Ali Wardhana, Jakarta, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Selain fokus pada CPTPP, Airlangga juga menegaskan bahwa Indonesia sedang berproses menuju keanggotaan penuh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Ia optimistis, dalam kurun 1–2 tahun ke depan, langkah ini akan membuat produk-produk Indonesia lebih mudah masuk ke pasar internasional. “Jika semua proses ini berhasil, produk kita akan semakin mudah masuk ke berbagai negara, dan kapasitas ekspor bisa meningkat pesat,” pungkasnya.
(Bianca Khairunnisa)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sedang menjalani proses aksesi untuk masuk ke dalam keanggotaan CPTPP.