fin.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam distribusi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ia menyebut, selama ini, sebagian besar subsidi energi justru lebih banyak dinikmati oleh masyarakat dari kelompok ekonomi menengah ke atas.
Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Purbaya menyoroti belum digunakannya DTSEN oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meskipun data tersebut telah diterapkan oleh Kementerian Sosial untuk berbagai program bantuan sosial.
"Kita punya DTSEN. Ini sudah siap, sudah dipakai oleh Menteri Sosial. Tapi belum dimanfaatkan oleh Menteri ESDM. Kami akan diskusi dengan mereka supaya benar-benar dipakai ke depan," ujar Purbaya di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Meskipun subsidi kerap menjadi bahan kritik, Purbaya menyatakan bahwa pemerintah belum memiliki opsi untuk mencabutnya sepenuhnya. Ia menilai pertumbuhan ekonomi nasional yang belum merata menjadi alasan utama masih dibutuhkannya subsidi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Subsidi dikeluarkan supaya masyarakat bawah bisa tetap hidup dan lebih sejahtera. Kunci utamanya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat," jelasnya.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap target ekonomi ambisius Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Lebih lanjut, Purbaya menyampaikan bahwa pagu anggaran untuk subsidi dan kompensasi di tahun 2025 mencapai Rp498,8 triliun. Hingga bulan Agustus, realisasi anggaran tersebut telah mencapai Rp218 triliun atau sekitar 43,7 persen dari total yang dialokasikan.
Baca Juga
Menurutnya, tidak seluruh warga Indonesia merasakan hasil pembangunan secara merata, sehingga pendekatan subsidi yang tepat sasaran menjadi krusial. Ia menilai pemanfaatan DTSEN akan sangat membantu memastikan subsidi disalurkan hanya kepada mereka yang benar-benar layak menerima.
"Subsidi adalah alat untuk memastikan semua lapisan masyarakat ikut menikmati kue ekonomi kita yang sedang berkembang," tutupnya.
(Bianca Khairunnisa)
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Istimewa