fin.co.id - Sedikitnya lima orang tewas dalam serangan bersenjata yang terpisah di Thailand, pada Sabtu malam 8 Maret 2025.
Penyerangan bersenjata itu terjadi di provinsi Narathiwat dan Pattani, yang merupakan basis dari kelompok pemberontak di wilayah tersebut.
Lebih dari 10 penyerang, menembak secara membabi buta di luar kantor distrik di Sungai Kolok, sebuah kota di perbatasan Malaysia-Thailand, sekitar pukul 7 malam.
Menurut kantor berita AFP, para penyerang melepaskan tembakan tanpa pandang bulu. Selain tembakan, mereka juga melempar bahan peledak hingga menewaskan dua petugas keamanan dan melukai 12 lainnya termasuk empat warga sipil.
Wakil kepala polisi Sungai Golok, Letnan Kolonel Nitti Suksang, yang dikutip oleh The Star, membenarkan bahwa para pemberontak menggunakan dua mobil dalam melancarkan aksinya.
"Sekelompok pria bersenjata dalam dua kendaraan roda empat menyerang Kantor Distrik Sungai Golok, melepaskan tembakan dan melemparkan granat ke arah relawan pertahanan yang sedang bertugas" katanya.
Baca Juga
"Dua anggota relawan pertahanan tewas di tempat, sementara tiga lainnya mengalami luka berat dan lima lainnya mengalami luka ringan" imbuhnya.
Korban luka saat ini dirawat di Rumah Sakit Sungai Golok, dan polisi telah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi tersangka dan motifnya.
Serangan kedua, pada pukul 11 malam, kelompok itu kembali beraksi di distrik Saiburi, provinsi Pattani dan menewaskan tiga orang, termasuk dua asisten desa setempat dan seorang penjaga yang menjaga daerah tersebut.
Sebuah bom pinggir jalan meledak saat mereka sedang berpatroli, menyebabkan satu orang lainnya terluka, menurut laporan polisi setempat.
Wilayah selatan Thailand, yang secara historis merupakan kesultanan independen sebelum dianeksasi lebih dari satu abad yang lalu, tetap menjadi zona konflik tempat separatis Muslim berjuang untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar dari negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha tersebut.
Wilayah ini tetap dijaga ketat oleh pasukan keamanan Thailand, tetapi serangan sporadis terus berlanjut meskipun ada pembicaraan damai.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi apakah kedua serangan itu terkait, tetapi penyelidikan sedang dilakukan di kedua provinsi. (*)