Megapolitan

Kementerian ESDM Didemo, Pelaku UMKM Haltim Minta Menteri Bahlil Cabut IUP PT ANI

news.fin.co.id - 08/05/2025, 20:00 WIB

Puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) mengeruduk kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

fin.co.di - Puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) mengeruduk kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Massa meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mencabut IUP PT Adhita Nikel Indonesia (ANI) karena dianggap lalai dalam penyelesaian pembayaran pelaku UMKM.

Puluhan pendemo yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Lingkar Tambang Malut membentangkan spanduk di depan kantor Kementerian ESDM bertuliskan ‘Boikot Aktivitas PT ANI Sampai Hak Kami Dibayarkan oleh Perusahaan,’ massa juga meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan atas kasus yang melibatkan PT ANI dengan pelaku UMKM lokal.

Salah satu seorang pelaku UMKM lokal di Haltim, Abdurahidin Saleh mengatakan, aksi solidaritas ini terpaksa digelar karena tidak ada itikad baik dari mantan Direktur Utama PT ANI, Burhanudin Badi Djaelani, yang juga menjabat sebagai Kapitalao Sangaji Maba.

Pelaku UMKM Haltim juga mengaku telah secara langsung bertemu dengan manajemen baru PT ANI untuk menyampaikan tuntutan. Tetapi hingga kini tuntutan pelaku UMKM belum menemukan titik terang.

Advertisement

“Para pelaku UMKM, hanya rakyat kecil yang tak punya modal besar. Sudah bertahun-tahun sejak 2014 kami menunggu, tapi kami hanya mendapatkan ketidakpastian” katanya..

Menurutnya, hingga hari ini lebih dari Rp2,5 miliar utang kepada UMKM lokal Halmahera Timur masih belum dibayarkan secara penuh oleh perusahaan tambang tersebut. Dalam surat tuntutannya yang juga diserahkan langsung oleh perwakilan ESDM, massa meminta PT ANI segera menyelesaikan pembayaran seluruh utang kepada UMKM lokal paling lambat tanggal 15 Mei 2025.

Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, kata dia, maka massa akan memboikot seluruh aktivitas Produksi PT ANI dan melakukan aksi serupa di kantor PT ANI Jakarta.

Dirut PT Adhita Nikel Indonesia membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Ia menyebutkan sangat keliru jika ada yang menuduh kami lalai.

Mihardi
Penulis