Saat itu A belum mengetahui apa yang terjadi. Dia hanya tahu guncangan yang ditimbulkan cukup keras.
Situasi di dalam masjid tidak terkendali. Asap mengepul terlihat memenuhi area dalam Masjid.
Dia bersama jemaah lainnya langsung berhamburan keluar Masjid. Berselang sepuluh menit, ledakan keras kembali terdengar.
"Kenceng banget terus, terus, pas udah kosong mesjidnya, meledak lagi," kata A.
Tanpa dia sadari, darah mengucur dari kepala sebelah kanannya. A menduga luka sobek yang dia derita akibat tergores material ledakan.
Dia pun lansung dilarikan ke Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk pengobatan. Beruntung luka yang diderita tidak terlalu parah sehingga tidak memerlukan perawatan lanjutan.
"Iya, luka sobek kena serpihan kayaknya. Enggak dijahit, soalnya kecil ya," ujarnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, akibat ledakan bom rakitan, sebanyak 54 orang mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), RS Yarsi, dan RS Pusat Pertamina. (Cahyono)
Insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta menimbulkan trauma mendalam bagi para siswa khusunya kelas 10. -Cahyono-