Nasional

Dana PIP Rp300 Miliar Dikembalikan ke Kas Negara, Kenapa?

news.fin.co.id - 13/03/2025, 17:03 WIB

Ilustrasi: Uang

fin.co.id - Kepala Tim Kerja Program Indonesia Pintar (PIP) Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Sofiana Nurjanah mengatakan, tidak semua dana PIP tersalurkan ke siswa yang penerima. Tahun 2024, kata dia, Rp300 miliar dana PIP tidak diambil oleh siswa sehingga kembali ke kas negara.

"Tahun lalu yang dikembalikan ke kas negara hampir Rp300 miliar, yaitu 2,5 persen kira-kira," kata Sofiana saat ditemui di Jakarta, Kamis 13 Maret 2025.

Dia menuturkan, pengembalian dana PIP sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan (permenkeu), dana ditarik kembali ke pusat dan dikembalikan langsung ke kas negara. Menurut Sofi, pengembalian dana ini terjadi akibat sejumlah masalah yang terjadi ketika penarikan dana oleh siswa, salah satunya rekening PIP tidak diaktivasi sesuai dengan periode aktivasi.

Dia menjelaskan, pengembalian dana PIP ini dilakukan terhadap rekening yang belum diaktivasi, namun sudah direlaksasi (ditransfer tanpa menunggu aktivasi khusus di bulan Oktober). Sofi juga menyoroti hambatan saat aktivasi rekening ini menjadi persoalan utama dalam penyaluran dana PIP selama ini.

Advertisement

"Aktivasi rekening ini memang kendala utama di negara kita, (akibat) tidak terlayani dengan merata untuk aktivasi rekening di seluruh Indonesia. Banyak yang daerah terpencil, miskomunikasi, tidak paham, dan lain sebagainya," lanjutnya.

Selain masalah aktivasi rekening, kata dia, pihaknya juga menyebut kurannya anggaran yang dimiliki dinas pendidikan juga sangat berpengaruh. "Kurangnya sosialisasi dan pemantauan dari dinas pendidikan dalam pelaksanaan aktivasi rekening sampai penanganan hambatan aktivasi sampai tuntas," katanya.

Maka dari itu, pihaknya berupaya mendorong dinas pendidikan dan membantu menangani hambatan aktivasi yang terjadi.

"Kami bekerja sama dengan bank penyalur dalam penunjukan di tahun 2025 ini. Kami ingin bank penyalur ini lebih gencar lagi menjemput bola, datang ke sekolah yang berkesusahan untuk datang ke bank, mendorong lagi dinas pendidikan agar melakukan identifikasi. Yang kemarin sudah gagal aktivasi, tahun ini jangan sampai gagal lagi," tuturnya.

(Annisa Zahro)

Advertisement

Mihardi
Penulis